Jumat, 12 September 2008

siap UL. KD.Linguistik yaph...

MATERI LINGUISTIK
1. FONEM
Fonem merupakan satuan bunyi terkecil dalam sebuah bahasa. Bahasa gampangnya fonem adalah : HURUF. Nah fonem (huruf) ada yang mengubah arti dan yang tidak mengubah arti (dalam sebuah kata tentunya). Contoh yang mengubah arti : PASAR dan PACAR. Lihatlah, fonem [s] dan [c] , telah mebuat kedua kata tersebut memiliki makna yang berbeda. (Ga mungkin kan, lo bilang, duh gw pengen banget peluk PASAR gw, hehehe).
Nah yang ga ngubah makna contohnya, FITNAH dan PITNAH , yang bener emang yang FITNAH sih, tapi kalo orang sunda pelosok, biasanya bakal ngomong PITNAH (logat kedaerahan), nah dua kata tersebut, meskipun memiliki fonem yang berbeda, tapi maknanya tetep sama. OK?
Okei, fonem dibagi jadi empat. Ada fonem vocal (aiueo), fonem rangkap/diftong (au,ai,oi), fonem konsonan (tau lah lo) dan fonem nasal (ng, ny). Nah, coba tebak, kata TRANSPORTASI mengandung berapa fonem?

2. MORFEM
Morfem merupakan unit terkecil dalam bahasa yang memiliki makna dan tidak dapat dibagi dalam satuan yang lebih kecil. Morfem dibagi menjadi dua, yakni morfem bebas dan morfem terikat. Morfem bebas, dari katanya lo pasti tau, kalo ni morfem BEBAS, dalam artian dapat berdiri sendiri. Dia udah punya arti leksikal. Contohnya : saya, duduk, kursi.
Nah, morfem terikat, kebalikannya dari morfem bebas, dia butuh bantuan morfem lain untuk memiliki makna. Yang tergolong dalam morfem terikat adalah :
1. Semua kata berimbuhan (bahasa kerennya afiks), seperti awalan, sisipan, akhiran dan awalan-akhiran (gabungan)
2. Semua kata yang penggunaannya membutuhkan imbuhan atau kata lain. Meskipun telah memilki makna leksikal. Contohnya : ajar, siur (harus ada simpangnya kan?), gulita (harus ada gelapnya kan?), juang (ha mungkin kan, lo bilang hari ini gw mw juang, biar semua nilai KD gw tuntas. Hemh, pastinya lo butuh imbuhan ber, untuk mengatakan berjuang, supaya kalimat lo punya arti).

3. KATA
Kata merupakan unsur bahasa berupa susunan huruf-huruf yang mempunyai arti yang jelas. Jenis-jenis kata :
1. Kata Benda.
Ciri-cirinya :
• Dapat menduduki subjek, objek dan keterangan
• Dapat diingkari dengan kata bukan. (bukan dvd bokep, bukan Yolanda)
• Dapat diikuti kata sifat yang didahului dengan kata ’yang’ ( Sekolah yang hijau, Laura yang manis)
2. Kata Ganti
Jenisnya :
• Kata ganti orang (pertama, kedua, ketiga)
• Kata ganti kepunyaan (menunjukkan milik, ke, mu, nya)
• Kata ganti tanya (5W, 1H)
• Kata ganti tunjuk (ini, itu, sana, sini)
3. Kata Bilangan
• Yah, namanya juga kata bilangan, jelaslah fungsinya untuk menyatakan jumlah, urutan dan himpunan.
• Bentuknya ada yang bulat (1234), pecahan (persen 23%, desimal 0,3, dan biasa ½), sansekerta (eka, dwi, tri)
• Kata bilangan bisa menunjukkan tingkatan, dengan cara memberikan imbuhan (ke-7/ketujuh) dan dengan menuliskannya dalam bentuk angka romawi (abad VI)
4. Kata Kerja
Jenisnya :
• Transitif : Kata yang harus diikuti objek (Niko memukul Adit kemarin)
• Intansitif : Kata yang tidak diikuti dengan objek (Pricill menangis)
• Aktif : Perbuatan dilakukan subjek
• Pasif : Perbuatan dilakukan objek
Ciri-ciri :
• Menempati fungsi predikat
• Dapat didahului data keterangan ’akan, sudah, sedang’
• Dapat menggunakan kata ingkar tidak.
5. Kata Sifat
Ciri-cirinya adalah dapat menggunakan kata-kata pembanding, seperti lebih, kurang paling dan dapat menggunakan imbuhan ter.
6. Kata Keterangan
Jah, namanya juga kata keterangan, pastinya dipakai untuk memberikan keterangan tambahan, biasanya yang diterangkan adalah kata kerja dan kata sifat.
7. Kata Depan
Digunakan untuk menandai hubungan :
• Peruntukkan (bagi, untuk)
• Asal/arah suatu tempat (ke, dari, pada, di)
• Kesertaan/cara (dengan)
• Sebab (karena, sebab)
• Waktu (pada)
• Hal sesuatu peristiwa (tentang)
8. Kata Sambung/hubung
Digunakan untuk menandai hubungan :
• Tambahan (dan)
• Pemilihan (atau)
• Syarat (jika, kalau)
• Perlawanan (tetapi)
• Akibat (sehingga)
9. Kata Seru
10. Kata Sandang (Sang, Si, Para, Yang, Hang)

4. FRRASA
Frasa merupakan bagian dari kalimat yang terdiri atas 2 kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi. Satu frasa maksimal menduduki fungsi: S,P,O, atau K.
Jenis Frase :
• Berdasarkan unsur yang membentuk/polanya
1. Frase setara (koordinatif)
Cirinya :
 Bersinonim (cantik jelita, gagah perkasa)
 Berantonim (ayah ibu, besar kecil)
2. Frase bertingkat (subordinatif)
Jenisnya :
 Frase Endosentis Atributif. Berpola DM (Diterangkan Menerangkan). Contoh : Wanita Cantik (DM). Selain itu, frase endosentris atributif dapat juga berpola MD (Menerangkan Diterangkan). Contoh : Sangat Cantik (DM) dan berpola MDM (Menerangkan, Diterangkan, Menerangkan). Contoh : Seekor anak ayam
 Frase Endosentris Apositif. Pola M (menerangkan) dapat menggantikan pola D (diterangkan), atau sebaliknya. Contoh : Ibu Dessy, guru Bahasa Indonesia sangat pelit nilai. Frase Ibu Dessy (D) dan frase guru Bahasa Indonesia (M), dapat saling menggantikan.
3. Berdasarkan jenis kata
• frasa nominal: frasa yang unsur utamanya berjenis berjenis nominal atau kata benda.
• frasa verbal: frasa yang unsur utamanya berjenis kata kerja
• frasa bilangan: frasa yang unsur utamanya berupa kata bilangan.
• frasa keterangan: frasa yang utamanya berjenis kata keterangan.
• frasa preposisional/frasa eksosentris: frasa yang unsur utamanya berjenis kata preposisi.
• Frasa adverbial: frasa yang unsur utamanya berjenis kata sifat.

5. KLAUSA
Klausa adalah satuan gramatikal yang berupa kelompok kata, setidak-tidaknya terdiri atas subjek dan predikat dan berpotensi menjadi kalimat
Jenis-jenis klausa :
Jenis klausa berdasarkan keterikatannya :
- Klausa bebas : Klausa yang bisa berdiri sendiri. (adik menari, adik menangis, adik membaca)
- Klausa terikat : Klausa yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat tunggal mandiri/menjadi bagian klausa lain. (Jimmy lulus ujian, karena belajar sungguh-sungguh, lihatlah, betapa klausa karena belajar sungguh-sungguh, sangat bergantung pada klausa Jimmy lulus ujian, bayangkan, jika klausa itu berdiri sendiri, pasti tak akan ada makna/pesannya).
Jenis klausa berdasarkan urutan kata :
- Klausa normal (subjek mendahului predikat). Contoh : Ryan penari balet.
- Klausa inversi (predikat mendahului subjek). Contoh : Kepergian Lavie tak tentu arah.
- Klausa inversi khusus (klausa inversi yang didahului oleh keterangan. Contoh : Kemarin datanglah surat itu.
Jenis klausa berdasarkan variasi subjek-predikat :
- Klausa berpredikat kata kerja intransitif. Contoh : Frans sedang menari.
- Klausa berpredikat kata kerja transitif. Contoh : Yosito mengembalikan sapu.
- Klausa berpredikat kata benda. Contoh : Pamannya lurah.
- Klausa berpredikat kata sifat. Contoh : Grace itu cantik.
- Klausa berpredikat adverbial (frase preposisional). Mike ke STEMA kemarin.

6. KALIMAT
• Kalimat merupakan konstruksi gramatikal yang terdiri atas satu atau lebih klausa yang ditata menurut pola tertentu dan dapat berdiri sendiri sebagai satu satuan (Kridalaksana, 1984:83). Kalimay yang baik, minimalnya terdiri atas subjek dan predikat.

Bentuk-bentuk kalimat :
Bentuk kalimat berdasarkan perilaku subjek :
- Kalimat aktif : Hemh, gawsa dijelasin lagi ya. Contoh : Engkong melamar Sayo.
- Kalimat pasif : Contoh : Sayo dilamar Engkong.


Bentuk kalimat berdasarkan jumlah pola kalimat :
- Kalimat tunggal : Kalimat yang terdiri dari satu klausa. (Maureen menggandeng Reynard)
- Kalimat majemuk : kalimat yang terjadi dari dua klausa atau lebih yang dipadukan menjadi satu. Memiliki dua jenis, yakni :
• Kalimat majemuk setara : kalimat yang terjadi dari dua klausa atau lebih, yang sederajat. Maksudnya sederajat, posisinya sama, sehingga dapat berdiri sendiri. Contoh : Bernard menyanyi dan Angel sakit perut. Kita bisa memecah satu kalimat tersebut menjadi dua. Yakni Bernard menyanyi. Angel sakit perut.
• Kalimat majemuk bertingkat : kalimat yang terjadi dari dua klausa atau lebih yang tidak sederajat. Contoh : Inez sedang memasak ketika Jonathan membaca puisi. Nah, yang ini sudah ga bisa dipecah lagi. Kita ga bisa bilang Inez sedang memasak ketika. (iya kan?)
• Kalimat majemuk campuran : Yah, gabungan dari dua hal tersebut. Contoh : Setelah Mike menjadi ketua kelas, dia berjanji akan membuat kelas XB tenang dan tertib dalam menjalani segala peraturan sekolah.

Bentuk kalimat berdasarkan intonasi dan tujuannya
- Kalimat perintah :kalimat yang mengandung intonasi dan bertujuan memberi perintah atau larangan.
- Kalimat tanya : kalimat yang mengandung intonasi dan bertujuan untuk mengajukan pertanyaan.
- Kalimat berita : kalimat yang mengandung intonasi dan bermakna untuk memberikan informasi.

7. WACANA
Wacana adalah satuan bahasa yang komunikatif (sedang menjalankan fungsinya), mempunyai pesan yang jelas, bersifat otonom, dan dapat berdiri sendiri. Wacana disusun dalam bentuk rangkaian paragraf.
Jenis paragraf menurut letak pokok pikirannya :
1) paragraf deduktif = gagasan utama terletak di awal paragraf
2) paragraf induktif = gagasan utama terletak di akhir paragraf
3) paragraf campuran = gagasan utamanya menyebar
Jenis wacana menurut isinya :
1) wacana eksposisi : wacana yang berisi penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi info , cara, proses, atau langkah
2) wacana argumentasi : wacana yang isinya membuktikan kebenaran suatu pendapat atau kesimpulan dengan data atau fakta konsep sebagai alasan/bukti.
3) wacana deskriptif: wacana yang berisi gambaran suatu hal/keadaan, sehingga yang membacanya seolah melihat, mendengar, maupun merasakan sendiri
4) wacana persuasi : wacana yang isinya mempengaruhi emosi pembaca untuk berbuat sesuatu
5) wacana narasi : wacana yang berisi serangkaian peristiwa yang susul menyusul sehingga membentuk alur cerita, dan pembaca dapat berimajinasi tentang informasi dalam wacana tersebut

15 komentar:

the_one mengatakan...

ne buat kelas brapa ??
bukan buat klas XI kaaan ??

sastramahadaya mengatakan...

bukan2
niy buat anak kelas X
khusunyah bwt kelas yang gw ajar...
hehehe,
selamad berjuang!!!

ilaffmylife ♥ mengatakan...

ibuu.. resek loo...
hahaha...
masa iiah gw suruh ngapalin ntu bahan.. modar dah ni otag.. huff..
nasib jdi murid luu.. hahaha..
gx laah.. ak senang pny guru seperti anda [dgn pnuh tdk keyakinan, bhs indo gw ancur beth].

tunachilli mengatakan...

duh banyak bner..
emang kpan ulangannya bu?

erica mengatakan...

kaya gini aja loo keliatan kaya guru bi.ckck..

sastramahadaya mengatakan...

okei,
habis ulangan kata berimbuhan,
siap-siap buta ulangan linguistiQ ya...
berjuang...
takulukkan fonem-morfem, dkk..

edavina mengatakan...

ya malazzzzzzzzzzzzzzzz.meninggal suruh ngapalin begituan. ka kapan ulangannya?
hoii ka dess,, angel nii.. itu td inez. pk account g. akakaka...

*ruu

nadian adja mengatakan...

duch tugasQ bnyak buanget lho, ampe puzing..............

Anonim mengatakan...

Mbak, kalau boleh tahu, buku rujukan untuk frasa dan klausa di atas apa ya? khususnya yang berhubungan dengan kata sifat. saya lagi butuh buat skripsi neh :D.

Trima kasih sebelumnya.

-Yani-

Anonim mengatakan...

oiya mbak, kalo mau japri aja ya ke minoritymaiden@yahoo.com
kalo mau sih, kalo nggak disini aja gpp kok :)

-yani-

Nisa mengatakan...

aduh, punya contoh wacana persuasi dan wacana argunmentasi ga??? wacana lohhh bukan paragraf..... udah ngudek2 google ga ada...... perlu nih buat tugas sekolah.. males nyari di koran.majalah soalnya..... thanks :)

avie mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
avie mengatakan...

klo frase kemarin malam polanya DM ato MD?

Anonim mengatakan...

saya sebagai anak linguistik, keterangannya masih kurang....

Anonim mengatakan...

buat yani, bagi lo penting, coba u baca sintaksis bahasa indonesia lo g salah karangnya abdul chaer, di situ u akan mnemukan frasa dan klausa dan juga berbagai kata sifat...